Ini Rumus Kursi Ergonomis Agar Terhindar dari Nyeri Punggung Bawah

Sarafkejepit.com – Nyeri punggung dapat dikatakan telah menjadi penyakit khas bagi para karyawan kantor yang menghabiskan waktu seharian dengan duduk di depan pc. Selain posisi duduk yang tidak tepa, faktor tempat duduk juga dapat menjadi penyebabnya. Pada dasarnya terdapat rumus untuk menciptakan ukuran tempat duduk yang ergonomis

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari FKUI, Dr dr Ninis Sri Prasetyowati, Sp.KFR memaparkan bahwa untuk mencegah nyeri punggung bawah, perlu diciptakan kursi ergonomis yang sesuai antropometri badan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ukuran dan bentuk kursi dapat mempengaruhi kelengkungan tulang belakang

Nyeri punggung bawah non spesifik sering terjadi sebagai akibat posisi duduk yang tidak tepat sehingga timbul perubahan kelengkungan tulang belakang yang memicu peningkatan ketegangan otot punggung bagian bawah.

Selain itu, berbagai riset membuktikan bahwa wanita lebih rentan terkena nyeri punggung bawah dibanding laki-laki lantaran struktur panggul wanita memang berbeda dengan laki-laki. Duduk dalam jangka waktu lama dapat menaikkan beban yang harus ditopang tulang belakang sebelah bawah. Beban yang ditopang oleh tulang belakang pada waktu duduk lebih besar daripada yang harus ditopang pada waktu berdiri.

Dr Ninis telah melakukan riset panjang untuk menentukan rumus kursi ergonomis. Hanya saja rumus temuan Dr. Ninis dibuat dengan menggunakan sampel respondan para siswi SMU. Kendati demikian, dr. Ninis menjelaskan bahwa rumus temuannya dapat diterapkan pada karyawan kantor.

dr Ninis. Menjelaskan bahwa responden siswa SMU yang digunakannya memiliki tinggi tubuh rata-rata sekitar 150 – 170 cm dan karyawan kantor pun juga pada umumnya memiliki  tinggi tubuh yang sama karena itu rumus kursi ergonomis yang ditemukannya dapat digunakan juga untuk karyawan kantor.

Rumus kursi ergonomis yang baik harus memperhatikan panjang tungkai atau kaki serta ukuran lebar panggul. Panjang kaki dibagi menjadi 2 bagian, yaitu panjang tungkai bagian atas (PTA) dan panjang tungkai bagian bawah (PTB). Ukuran ini dibagi menjadi 3 kategori.

Ukuran PTA dikatakan kecil jika panjangnya 42 – 45 cm, dikatakan sedang jika panjangnya 46 – 49 cm dan besar jika panjangnya 50 – 53 cm. Ukuran PTB dikatakan kecil jika panjangnya 37 – 39 cm, sedang jika panjangnya 40 – 42 cm dan besar jika panjangnya 43 – 45 cm. Untuk lebar panggul, dikatakan kecil jika lebarnya 26 – 28 cm, dikatakan sedang jika lebarnya 29 – 31 cm dan besar jika lebarnya 32 – 34 cm.

Untuk menentukan ukuran kursi yang akan digunakan, kategorisasi diambil apabila memenuhi minimal 2 ukuran yang sama. Misalnya seorang subjek memiliki ukuran PTA 48,5 cm (sedang), PTB 39,2 cm (kecil) dan lebar panggul 29 cm (sedang), maka ia dimasukkan dalam kategori sedang.

Sedangkan rumus penentuan ukuran kursi sesuai PTA, PTB dan lebar panggul, adalah sebagai berikut:
– Untuk kelompok kecil, maka panjang alas duduknya 41 cm, tinggi alas duduknya 38,5 cm dan lebar alas duduknya 37 cm.
– Untuk kelompok sedang, maka panjang alas duduknya 45 cm, tinggi alas duduknya 41,5 cm dan lebar alas duduknya 40 cm.
– Untuk kelompok besar, maka panjang alas duduknya 49 cm, tinggi alas duduknya 44,5 cm dan lebar alas duduknya 43 cm.

Untuk sandaran punggung, sudut kemiringannya adalah 100 derajat ke arah belakang. Jika dibandingkan, kursi-kursi di bangku sekolah saat ini memiliki sudut kemiringan 90 derajat sehingga punggung berada pada posisi tegak.

Sumber: health.detik.com