Rusaknya Saraf Karena Benturan Berulang di Kepala

Pernah mendengar nama Muhammad Ali? Ya, bagi orang yang sering mengikuti perkembangan dunia olahraga, nama Muhammad Ali sangatlah terkenal sebagai salah satu legenda dunia tinju di pertengahan Abad ke 20. Namun, jika kita melihat keadaan legenda ini sekarang, pastilah cukup mengenaskan karena Muhammad Ali bahkan kesulitan untuk mengendalikan gerakan tubuhnya sendiri. Banyak pakar kesehatan yang menuturkan bahwa kondisi Muhammad Ali sekarang dikarenakan karena mantan petinju ini menerima benturan di kepalanya berulang kali.

Yang menjadi masalah adalah meskipun sudah ada bukti yang cukup terkenal akan resikonya. Benturan dan cedera kepala yang berulang pada kepala ternyata masih diabaikan oleh masyarakat. Padahal, sudah banyak ahli kesehatan yang menuturkan bahwa adanya benturan yang parah dan berulang bisa menyebabkan gangguan saraf pada kepala. Bahkan banyak bukti kuat bahwa gegar otak karena benturan berulang dapat menyebabkan penyakit yang lebih besar seperti Alzheimer atau Demensia. Atlet tinju dan rugby memiliki resiko yang cukup besar untuk mengalami benturan di kepala berulang-ulang sehingga kemungkinan kerusakan jangka panjang pun dapat terjadi.

Sebuah penelitian yang diadakan oleh University of Rochester di New York didasari dengan otopsi pada 12 atlet yang meninggal akibat penyakit saraf atau otak. Hal yang mengejutkan ternyata adalah seluruh atlet tersebut mengalami keadaan Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE), yakni sebuah keadaan Demensia yang terjadi beberapa tahun setelah mengalami gegar otak yang disebabkan karena benturan berulang atau cedera berat di kepala.

Melihat adanya resiko ini, sebaiknya masyarakat harus mulai memberikan perhatian lebih tentang adanya benturan yang berulang atau sebuah cedera di kepala, sebagai contoh saat terjadi kecelakaan atau kegiatan yang beresiko dengan benturan di kepala untuk kemudian dapat melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut di pakar kesehatan terdekat.

Sumber: http://health.detik.com