Makanan Ber-MSG, serta Hubungannya dengan Saraf Otak

Salah satu kekhawatiran orang tua kepada anaknya adalah makanan yang dikonsumsinya, selain makanan buatan rumah. Terkadang di sekolah, mereka membeli makanan yang pengolahannya belum bisa dijamin kebersihannya, serta makanan yang mengandung banyak bahan pengawet dan terlalu banyak penguat rasa. Hal ini tentunya tidak baik bagi tubuh mereka di masa pertumbuhan.

Terutama pada penggunaan penguat rasa atau Monosodium Glutamat atau MSG. Salah satu kebiasaan ini disebutkan bahwa dapat membahayakan jaringan otak anak. Ibu-ibu di rumah pun sangat perlu memperhatikan hal ini, sebisa mungkin gunakan MSG seminimalnya.

Menurut seorang pakar nutrisi, Rita Ramayulis, DCN, Mkes, glutamat adalah sejenis asam amino yang memiliki peran dalam pertumbuhan sel, namun tidak begitu esensial bagi tubuh, karena di dalam tubuh pun dapat memproduksinya sendiri. Karena itul sebaiknya jangan mengkonsumsi glutamat secara berlebihan, karena jika kandungan glutamat dalam darah meningkat akan sangat berdampak tidak baik.

Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan dinyatakan bahwa kelebihan glutamat dalam plasma darah cukup beresiko merembes ke neuron atau syaraf otak. Jika terjadi hal tersebut akan menimbulkan kerusakan pada jaringan otak. Selain itu, kelebihan glutamat pada orang-orang tertentu dapat menimbulkan pembengkaan kelenjar tiroid. Sehingga jika terkena glutamat sedikit saja akan langsung bereaksi dan terjadi pembengkakan.

Rita menambahkan, hal yang pasti dampak kelebihan glutamat yang ada dala bumbu penyedap atau MSG, dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke otak dan memiliki resiko merusak jarngan otak. Sebagai akibatnya kemampuan anak untuk berkonsentrasi akan menurun.

Sumber: health.detik.com