Benturan Kepala yang Terjadi Berulang dapat Merusak Syaraf

Apabila kita sering melihat adegan kepala terbentur akibat kecelakaan atau pun jatuh dalam sebuah film dapat mengakibatkan hal yang buruk pada kepala tersebut, seperti gegar otak, amnesia, hingga koma, memanglah sebuah representasi nyata. Cedera atau benturan pada kepala yang parah atau berulang memang dapat menyebabkan gangguan syaraf di kepala yang memicu penyakit syaraf degeneratif. Kesimpulan ini diambil dari sebuah studi yang dilakukan di New York.

Para peneliti dari University of Rochester di New York melakuan penelitian dengan melakukan autopsi terhadap 12 atlet yang meninggal karena penyakit otak atau pun syaraf. Dari keseluruhan atlet tersebut memiliki karakteristik yang disebut dengan Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE), yaitu gegar otak yang telah dialami pada umumnya setelah beberapa tahun dapat mengakibatkan demensia.

Selain itu, dalam Journal of Neoropathology dan Experimental Neurology menjelaskan mengenai penelitian-penelitian baru dan cara yang mugkin untuk mencegah kerusakan jangka panjang akibat gegar otak. Dalam temuan tersebut menunjukkan bahwa pentingnya melakukan monitoring terhadap beberapa orang yang berprofesi memiliki resiko tinggi terhadap gegar otak, seperti tentara yang baru saja kembali perang dengan resiko kecelakaan, pukulan kepala, atau ledakan, dan juga atlet.

Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bukti patologis pertama yang menunjukkan trauma atau benturan kepala yang berulang memiliki kemungkinan yang berkaitan dengan perkembangan penyakit syaraf motorik. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Tim peneliti, yaitu Dr. Ann McKee dari Boston University School of Medicine.

Di samping itu, saat ini telah dilakukan pula penelitian terhadap obat-obatan yang termasuk dalam hormon progesteron dan antibodi minocycline untuk melihat reaksinya dalam menghentikan proses kerusakan syaraf yang terjadi karena pukulan atau benturan kepala, serta stroke.

Sumber: health.detik.com