Beda Kesemutan Normal dengan Kesemutan Gangguan Saraf

Sarafkejepit.com – Kesemutan merupakan gejala yang lazim dialami oleh siapa saja. Kondisi kesemutan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh seseorang. Lantas bagaimana cara membedakan kesemutan biasa dengan kesemutan yang timbul sebagai gejala gangguan saraf?

dr. Manfaluthy Hakin, SpS(K), MS menjelaskan bahwa kesemutan yang terjadi sebagai akibat dari kondisi lengan tertekuk atau duduk bersila yang terlalu lama disebabkan oleh adanya saraf kejepit yang sifatnya sementara dan biasanya akan segera hilang saat seseorang mengubah posisi bagian tubuh yang mengalami saraf kejepit sementara tersebut.

Kesemutan yang disebabkan posisi duduk bersila terlalu lama ataupun lengan yang tertekuk cukup lama tidak disebabkan adanya kerusakan atau gangguan pada saraf, melainkan disebabkan adanya gangguan pada aliran darah. Banyak orang yang pada saat mengalami gejala kesemutan justru mengikat bagian jempol kakinya menggunakan karet.

Pada dasarnya tidak ada hubungan antara gejala kesemutan dengan kegiatan mengikat jempol. Disadari atau tidak, gejala kesemutan ini memang dapat lenyap pada saat orang mengubah posisi tubuhnya. Sementara, kegiatan mengikat jempol sudah pasti mewajibkan orang menggerakkan tubuh yang berdampaka pada perubahan posisi tubuh.

Lain halnya dengan kesemutan yang timbul sebagai akibat adanya gangguan hantaran saraf. Gejala kesemutan yang menjadi tanda adanya gangguan saraf ini muncul secara tiba-tiba tanpa adanya pemicu, seperti salah posisi dan lain sebagainya sehingga walaupun seseorang telah mengubah posisi tubuhnya, rasa kesemutan ini tidak hilang.

Rasa kesemutan yang timbul sebagai akibat adanya gangguan pada saraf ini merupakan salah satu gejala neuropati. Neuropati adalah penyakit kerusakan saraf yang disebabkan oleh trauma saraf atau efek samping dari penyakit sistematik.

Lebih lanjut dr. Luthy memaparkan bahwa pada dasarnya kesemutan yang terjadi secara spontan dapat menjadi gejala awal gangguan saraf. Namun, untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagian saraf mana yang mengalami gangguan perlu dilakukan pemeriksaan secara mendalam.

Sumber: health.detik.com